Soal Bab 9 (Membuat Keputusan Investasi Modal)


BAB 9
PENGANGGARAN MODAL (2)

1.     Apa yang dimaksud dengan  :
a.     Arus kas tambahan (incremental cash flows)
b.     Prinsip berdiri sendiri (Stand-alone principle)
c.     Biaya Tenggelam (sunk cost)
d.     Biaya kesempatan (opportunity cost)
e.     Side effect – erosion
f.      Depresiasi
g.     Resiko peramalan (forecasting risk)
h.     Analisis Skenario (scenario analysis)
i.       Analisis Sensitivitas (sensitivity analysis)
j.       Opsi manajerial (managerial option)
k.     Rencana darurat (contingency planning)
l.       Opsi strategi (strategic options)
m.   Capital rationing
n.     Soft rationing dan Hard rationing

2.     PT.  Ketura ingin membangun sebuah pabrik di Taman Utama. Perusahaan membeli tanah 6 tahun lalu seharga Rp 7,5 miliar yang rencana awalnya digunakan untuk lokasi gudang dan distribusi, namun perusahaan memutuskan untuk menyewa di tempat lainnya. Tanah tersebut laku dijual seharga Rp 10,3 miliar saat ini. Perusahaan ingin membangun pabrik di tanah tersebut dengan biaya Rp 24 miliar, dan lokasi tanah itu perlu diuruk dengan biaya Rp 975 juta sebelum bisa dibangun. Berapa arus kas yang diperhitungkan sebagai investasi awal dalam aset tetap saat mengevaluasi proyek ini? Mengapa?

3.     PT Wahana Serbaguna saat ini menjual 28.000 motor biasa / tahun seharga Rp 15 juta / buah dan 7.000 motor mewah / tahun dengan harga Rp 250 juta / buah. Perusahaan bermaksud menjual jenis mobil van sebanyak 29.000 unit seharga Rp 185 juta / buah. Untuk mencapai penjualan tersebut diperkirakan perusahaan harus mengurangi penjualan motor mewahnya sebanyak 750 unit / tahun dan meningkatkan penjualan motor biasanya sebanyak 2.500 unit / tahun.  Berapa angka yang digunakan sebagai penjualan tahunan  saat mengevaluasi proyek ini? Mengapa?

4.     Sebuah investasi baru diperkirakan menghasilkan penjualan sebesar Rp 750 juta. Beban variablenya 55% dari penjualan dan beban tetapnya Rp 182,5 juta, penyusutan Rp 86 juta. Susunlah laporan laba rugi proforma dengan asumsi tariff pajak 35%. Berapa perkiraan laba bersihnya?

5.     Berikut data untuk menyusun laba rugi sbb :
Penjualan                              Rp 657.900.000
Beban                                     Rp 352.900.000
Penyusutan                           Rp   97.500.000
EBIT                                                     ?
Pajak (35%)                                       ?
Laba Bersih                                       ?
Isilah angka yang belum ada, lalu hitunglah OCF nya? (Hitung dengan beberapa cara)

6.     Suatu aset seharga Rp 635 juta didepresiasikan dengan metode garis lurus selama 8 tahun tanpa nilai sisa. Aset tersebut digunakan dalam proyek berusia 5 tahun, pada akhir umur proyek , aset tersebut bisa dijual dengan harga Rp 125 juta. Jika tariff pajak 35%, berapa arus kas setelah pajak dari penjualan aset tersebut?

7.     PT. Ruben ingin menjual papan rekaman baru seharga Rp 264 juta sebanyak 1.500 unit / tahun.  Saat ini perusahaan menjual 1.850 unit dengan model yang ada.  Jika model baru diperkenalkan  , maka model lama akan turun menjadi 1.520 unit / tahun. Harga model yang lama Rp 223 juta / unit. Beban variable sebesar 55% dari penjualan, penyusutan dari alat yang digunakan untuk menghasilkan model baru tersbut Rp 19,75 miliar / tahun dan beban tetap tunai nya Rp 24 miliar / tahun. Jika tariff pajaknya 38%, berapa OCF tahunan untuk proyek tersebut?

8.     PT. Calvin sedang mempertimbangkan  untuk melakukan ekspansi ke proyek baru dengan nilai investasi sebesar Rp 18,6 miliar. Investasi tersebut akan disusutkan dengan metode garis lurus selama 3 tahun tanpa nilai residu. Proyek ini diperkirakan akan menghasilkan penjualan Rp 19,5 miliar / tahun dengan biaya Rp 10,6 miliar. Jika tariff pajak 35%, berapa OCF untuk proyek ini?

9.     Jika hasil yang dikehendaki  (required return) sebsar 14%, berapa NPV proyek pada soal no. 8?

10. Jika pada soal nomor 8 diperlukan investasi pada modal kerja sebesar Rp 1,5 miliar dan nilai pasar dari aset tetap pada akhir umur proyek sebesar Rp 1,75 miliar pada akhir umur proyek. Berapa arus kas net proyek tersebut pada tahun 0, 1, 2, 3? Berapa NPV nya?

11. PT Kantin Enak sedang mencari system pembuatan sosis baru dengan nilai investasi sebesar Rp 7,35 miliar. Biaya investasi tersebut akan didepresiasikan dengan metode garis lurus selama 5 tahun tanpa nilai residu. Nilai akhir investasi tersebut sebesar Rp 1,05 miliar / tahun. Sistem baru tersebut akan menghemat sebesar Rp 2,04 miliar / tahun dan system tersebut membutuhkan tambahan modal kerja sebesar Rp 350 juta. Dengan tariff pajak 34% dan tingkat diskonto sebesar 8%, berapa NPV proyek tersebut?

12. Perusahaan anda sedang mempertimbangkan untuk membeli system computer baru seharga Rp 4,8 miiar. Sistem tersebut akan didepresiasikan dengan metode garis lurus selama 5 tahun tanpa nilai residu. Sistem tersebut bernilai Rp 300 juta pada akhir umurnya. Sistem tersebut akan menghemat biaya produksi sebesar Rp 1,45 miliar sebelum pajak / tahun dan modal kerja akan berkurang sebesar Rp 350 juta di awal proyek tersebut.  Modal kerja akan kembali normal di akhir proyek. Jika tariff pajak 35%, berapa IRR proyek tersebut?

13. Jika pada soal di atas , misalkan hasil yang dikehendaki (required return) sebesar 10% dan pengehamatan sebelum pajak sebesar Rp 1,55 miliar /tahun, apakah proyek tersebut akan diterima? Bagaimana bila pengehematan sebelum pajaknya hanya Rp 1,25 miliar / tahun?

14. PT Mobilku memperkirakan biaya merakit kopling baru. Harga jual Rp 8,6 juta / unit, biaya variable Rp 3,2 juta / unit, biaya tetap Rp 34 miliar, kuantitas 60.000 unit. Dengan perkiraan tingkat akurasi sebesar 15%. Berapa nilai yang digunakan untuk ke empat variable tersebut jika digunakan analisis scenario terbaik dan scenario terburuk?


15. Misalkan sebuah proyek berumur 3 tahun dengan nilai investasi aset tetap awalnya sebesar Rp 7,3 miliar, disusutkan dengan metode garis lurus selama 5 tahun tanpa nilai residu, harga jual Rp 400.000, biaya variable Rp 320.000, biaya tetap Rp 3,5 juta, kuantitas yang dijual 90.000 unit, tariff pajak 34%. Seberapa sensitive OCF terhadap perubahan kuantitas yang dijual?

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Pembalik

Rangkuman Akuntansi Perusahaan Jasa