Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS)

STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
(INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS)

Globalisasi telah mempengaruhi pergerakan informasi dan perpindahan modal. Para pemodal (investor) global melakukan investasi di negara-negara yang mampu memberikan imbal hasil memadai di mana pun negara tersebut berada. Perusahaan-perusahaan multinasional seperti Coca-Cola, Mc Donalds, Citibank beroperasi di berbagai negara dengan standar pelaporan keuangan yang berbeda-beda. Untuk itu diperlukan pelaporan keuangan baku yang dapat digunakan oleh para pemodal. Dengan demikian dibutuhkan sebuah standar yang berlaku pada semua negara. IFRS menjawab tantangan untuk pelaporan keuangan tersebut.

Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards selanjutnya disingkat IFRS) telah diadopsi oleh lebih dari 100 negara di dunia ini. Bahkan Ameriksa Serikat yang sudah memiliki Prinsip Akuntansi yang Diterima Umum Amerika Serikat (US GAAP) melalui badan SEC (Securities and Exchange Commission) telah memperbolehkan emiten (penerbit surat berharga) dari luar Amerika untuk mendaftarkan surat berharganya di bursa saham Amerika Serikat dengan menggunakan IFRS tanpa disesuaikan terlebih dahulu dengan US GAAP. Diharapkan setelah tahun 2011, lebih dari 150 negara mengadopsi IFRS. Dengan demikian para professional bidang akuntansi dan keuangan, dosen , guru, para pengguna laporan keuangan lainnya diharapkan dapat memahami dan menerapkan IFRS.

IFRS
IFRS merupakan perangkat standar pelaporan keuangan hasil produk yang dihasilkan oleh Dewan Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards Board selanjutnya disingkat IASB) yang berlokasi di London.  IASB menekankan pada pengembangan standar yang didasarkan pada prinsip-prinsip yang baik, jelas dinyatakan, darimana interpretasi diperlukan (kadang-kadang merujuk pada prinsip berbasis standar). IFRS biasanya tidak memberikan garis yang jelas, kapan pada kondisi berbeda diterapkan ketentuan akuntansi yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kesempatan untuk merekayasa transaksi untuk mencapai dampak akuntansi tertentu. IFRS memberikan pedoman dalam bentuk prinsip-prinsip. Dengan demikian dibandingkan dengan US GAAP yang mengatur secara rinci semua transaksi (sesuai dengan penerapan), IFRS lebih ringkas. Kalau US GAAP panjangnya bisa lebih dari 20.000 halaman maka IFRS hanya sepersembilannya yakni berkisar 2.000 an halaman.

Sejarah dan Penerimaan IFRS di Seluruh Dunia
Tahun 2002, Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) mengadopsi peraturan yang berlaku bagi perusahaan yang terdaftar di bursa saham Eropa untuk menerapkan IFRS pada laporan keuangan konsolidasinya.
Tahun 2005 IFRS diterapkan ke lebih dari 8.000 perusahaan di 30 negara, termasuk negara-negara seperti Perancis, Jerman, Italia dan Spanyol dan Inggris. Hal ini  menunjukkan telah digantinya standar akuntansi yang berlaku di negara-negara Eropa dengan IFRS dan sekaligus merupakan pencapaian yang besar di dalam sejarah akuntansi internasional.
Hingga tahun 2005, IFRS telah menjadi keharusan di banyak negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin. Juga Australia, Hong Kong, Selandia Baru, Filipina dan Singapura telah mengadopsinya.
Tiongkok telah mensyaratkan pelaporan keuangan dengan IFRS pada tahun 2007 untuk perusahaan public (emiten).
Kanada mengganti pelaporan mereka dengan IFRS pada tahun 2011.
Dewasa ini, IFRS telah digunakan di lebih 100 negara.
November 2007, Securities and Exchange Commission AS (SEC) telah menerima IFRS. Ini untuk pertama kalinya standar akuntansi non AS diijinkan untuk digunakan pada perusahaan yang terdaftar pada bursa saham di AS tanpa perlu disesuaikan kepada Statement of Financial Accounting Standard (SFAS) yang dilahirkan oleh Financial Accounting Standard Board (FASB).  Paling cepat awal 2014 dilakukan peralihan ke IFRS, setelah IFRS dinilai memuaskan.

Berikut contoh perbedaan antara SFAS dan IFRS
1.     Laporan Arus Kas
        SFAS : bunga dibayar dan dividen diterima harus diklasifikasikan sebagai arus kas operasi, dividen dibayar harus diklasifikasikan sebagai arus kas pendanaan.
        IFRS : terdapat pilihan klasifikasi : dividend an bunga dibayar atau diterima sebagai arus kas operasi, atau bunga dan dividen dibayar sebagai arus kas pendanaan, bunga dan dividen diterima sebagai arus kas investasi.
2.     Persediaan
        SFAS : metode FIFO, LIFO dan rata-rata diperkenankan
        IFRS : LIFO dilarang
3.     Aset Tetap
        SFAS : overhaul sebagai beban
        IFRS : overhaul ditambahkan ke dalam nilai peroleh aset
4.     Aset Tak Berwujud
        SFAS : riset dan pengembangan semuanya dibebankan, arus kas terkait dicatat di operasi, goodwill tidak diamortisasi, tetap dilakukan test of impairment.
        IFRS : riset dan pengembangan dibebankan, tetapi pengembangan dikapitalisasi dan diamortiasi. Arus kas terkait dicatat di investasi, goodwill diamortisasi, revaluasi diperkenankan.

Indonesia dan SAK
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sedang dalam proses konvergensi secara penuh dengan IFRS yang dikeluarkan IASB. Di samping itu, DSAK juga mengeluarkan standar untuk usaha kecil dan SAK tentang syariah. DSAK sendiri telah membuat rencana penerapan IFRS di Indonesia sebagai berikut :
Tahap Adopsi (2008-2010) : adopsi seluruh IFRS ke PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan), persiapan infrastruktur yang diperlukan, evaluasi dan kelola dampak adopsi terhadap PSAK yang berlaku.
Tahap Persiapan Akhir (2011) : penyelesaian persiapan infrastruktur yang diperlukan, penerapan secara bertahap beberapa PSAK berbasis IFRS.
Tahap Implementasi (2012) : penerapan PSAK berbasis IFRS secara bertahap, evaluasi dampak penerapan PSAK secara komprehensif.

Beberapa catatan atas adopsi IFRS dalam PSAK :
1.     Perubahan istilah
        Istilah Lama                                                   Istilah Baru
        - Neraca                                                         - Laporan Posisi Keuangan
        - Laporan Laba Rugi                                     - Laporan Laba Rugi Komprehensif
        - Aktiva                                                           - Aset
        - Kewajiban                                                   - Liabilitas
        - Modal                                                          - Ekuitas
2.     Laporan Arus Kas dengan metode tidak langsung tidak dapat lagi digunakan (hanya digunakan metode langsung)
3.     Pendapatan dan beban lain-lain dihapus. Hanya ada pendapatan komprehensif lain yang meliputi:
(a)   perubahan dalam surplus revaluasi (lihat PSAK 16: Aset Tetap dan PSAK 19: Aset Tidak Berwujud);
(b)   keuntungan dan kerugian aktuarial atas program manfaat pasti yang diakui sesuai dengan paragraf 94 PSAK 24: Imbalan Kerja;
(c)   keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari entitas asing (lihat PSAK 11: Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing);
(d)   keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset keuangan yang dikategorikan sebagai ’tersedia untuk dijual’ (lihat PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran);
(e)   Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrument lindung nilai dalam rangka lindung nilai arus kas (lihat PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran)

Daftar Peraturan PSAK yang Berlaku
PSAK No.                Standar                                                                                  Tanggal                   Catatan
  01         Penyajian Laporan Keuangan                                                            Revisi 2009           Berlaku 2011
  02         Laporan Arus Kas                                                                                 Revisi 2009           Berlaku 2011
  03         Laporan Keuangan Interim                                                                 Revisi 2010           Berlaku 2011
  04         Lap. Keu. Konsolidasian dan Lap. Keu. Tersendiri                          Revisi 2009           Berlaku 2011
  05         Segmen Operasi                                                                                   Revisi 2009           Berlaku 2011
  06         Akuntansi & Pelaporan bagi prsh dlm tahap pengembangan      Reformat 2007
  07         Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi                                                 Revisi 2010           Berlaku 2011
  08         Peristiwa Setelah Periode Pelaporan                                               Revisi 2010           Berlaku 2011
  09         Penyajian Aset Lancar dan Kewajiban Jangka Pendek                                                  Diganti PSAK 01
  10         Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing                                          Revisi 2010           Berlaku 2011
  11         Penjabaran Laporan Keuangan dalam mata uang asing                                                Diganti PSAK 10
  12         Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama                                      Revisi 2009           Berlaku 2011
  13         Properti Investasi                                                                                 Revisi 2007           Ref. IAS 40
  14         Persediaan                                                                                            Revisi 2008           Ref. IAS 2
  15         Investasi pada Entitas Asosiasi                                                           Revisi 2009           Berlaku 2011
  16         Aset Tetap                                                                                             Revisi 2007           Ref. IAS 16
  17         Akuntansi Penyusutan                                                                                                        Diganti PSAK 16
  18         Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya              Revisi 2010           Berlaku 2012
  19         Aset Takberwujud                                                                                Revisi 2010           Berlaku 2011
  20         Biaya Riset dan Pengembangan                                                                                         Diganti PSAK 19
  21         Akuntansi Ekuitas                                                                                 Dicabut                  PPSAK 6,2011
  22         Kombinasi Bisnis                                                                                   Revisi 2010           Berlaku 2011
  23         Pendapatan                                                                                           Revisi 2010           Berlaku 2011
  24         Imbalan Kerja                                                                                        Revisi 2010           Berlaku 2012
  25         Kebijakan Akt., Perubahan Estimasi Akt. & Kesalahan                   Revisi 2009           Berlaku 2011
  26         Biaya Pinjaman                                                                                     Revisi 2008           Ref. IAS 23
  27         Akuntansi Perkoperasian                                                                   Revisi 1998           Akan dicabut
  28         Akuntansi Asuransi Kerugian                                                             Reformat 2007
  29         Akuntansi Minyak dan Gas bumi
  30         Sewa                                                                                                       Revisi 2007           Ref. IAS 17
  31         Akuntansi Perbankan                                                                          Dicabut                  PPSAK 4, 2009
  32         Akuntansi Kehutanan
  33         Akuntansi Pertambangan umum
  34         Kontrak Konstruksi                                                                              Revisi 2010           Berlaku 2012
  35         Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi                                  
  36         Akuntansi Asuransi Jiwa
  37         Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol                                              Reformat 2007
  38         Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali                             Revisi 2004           Belum diputuskan
  39         Akuntansi Kerja Sama Operasi                                                           Reformat 2007     Belum diputuskan
  40         Akt Perubahan Ekuitas Anak PRsh/Prsh Asosiasi                                                            Diganti PSAK 15
  41         Akuntansi Waran                                                                                 Dicabut                  PPSAK 2, 2009
  42         Akuntansi Perusahaan Efek                                                                Dicabut                  PPSAK 4, 2009
  43         Akuntansi Anjak Piutang                                                                     Dicabut                  PPSAK 2, 2009
  44         Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat                                Reformat 2007     Belum diputuskan
  45         Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba                                          Reformat 2007
  46         Pajak Penghasilan                                                                                Revisi 2010           Berlaku 2012
  47         Akuntansi Tanah                                                                                                                   Belum diputuskan
  48         Penurunan Nilai Aset                                                                          Revisi 2009           Berlaku 2011
  49         Akuntansi Reksa Dana                                                                         Dicabut                  PPSAK 4,2009
  50         Akuntansi Investasi Efek Tertentu                                                     Revisi 2010           Berlaku 2012
  50         Instrumen Keuangan Penyajian                                                         Revisi 2010           Berlaku 2012
  51         Akuntansi Kuasi – Reorganisasi                                                         Revisi 2003           Belum diputuskan
  52         Mata Uang Pelaporan                                                                                                          Diganti PSAK 10
  53         Pembayaran Berbasis Saham                                                             Revisi 2010           Berlaku 2012
  54         Akuntansi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah                   Dicabut                  PPSAK 3, 2009
  55         Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai           Revisi 1999
  55         Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran                      Reivisi 2006          Ref. IAS 55
  56         Laba per Saham (LPS)
  57         Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi                            Revisi 2009           Berlaku 2011
  58         Aset Tdk Lancar yg Dimiliki utk Dijual & Operasi yg Dihentikan   Revisi 2009           Berlaku 2011
  59         Akuntansi Perbankan Syariah                                                            Revisi 2003
  60         Instrumen Keuangan : Pengungkapan                                             2010                       Berlaku 2012
  61         Akt Hibah Pemerintah & Pengungkapan Bantuan Pemerintah    2011                       Berlaku 2012
  62         Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi                          2011                       Berlaku 2012

Sumber :
1.       Memahami IRFS, Standar Pelaporan Keuangan Internasional, Nandakumar Ankarath-Kalpesh J. Mehta-Dr. T.P. Ghosh, Dr. Yass A. Alkafaji, Indeks,2012
2.       Praktis Memahami Laporan Keuangan sesuai IRFS & PSAK, Toto Prihadi, PPM, 2012
3.       Panduan IRFS, Steven M. Bragg, Indeks, 2012

Postingan populer dari blog ini

Kertas Kerja ( Work Sheet )

Harga Pokok Penjualan HPP

Struktur Dasar Akuntansi