Corporate Finance (Keuangan Perusahaan) - Pengenalan

Pengenalan atas Keuangan Perusahaan (Corporate Finance)

Terdapat 3 pertanyaan penting yang harus dijawab oleh Keuangan Perusahaan yakni :
1.       Investasi (jangka panjang) apa yang harus diambil oleh perusahaan?
2.       Darimana sumber pembiayaan (dana) jangka panjang perusahaan untuk membiayai investasi tersebut?
3.       Bagaimana perusahaan menangani kegiatan keuangan sehari-hari.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut coba dijawab oleh para manager keuangan (financial manager). Manager Keuangan Puncak dalam sebuah perusahaan biasanya disebut sebagai Chief Financial Office (CFO) di Amerika Serikat atau Direktur Keuangan (istilah yang awalnya berasal dari Eropa). CFO biasanya membawahi :
1.       Bagian Keuangan (treasurer) yang mengawasi dan mengelola kas, piutang, pengeluaran modal serta perencanaan keuangan.
2.       Bagian Akuntansi (controller) yang bertanggung jawab atas masalah perpajakan, akuntansi biaya, akuntansi keuangan dan pemrosesan data keuangan.

Terdapat 3 keputusan yang diambil oleh manager keuangan terkait dengan 3 pertanyaan di atas yakni :
1.       Penganggaran modal (capital budgeting) yakni keputusan yang diambil terkait dengan investasi jangka panjang atau proyek yang seharusnya diambil perusahaan.
2.       Struktur Modal (Capital Structure) yakni keputusan yang diambil terkait dengan sumber pendanaan untuk membayar (memperoleh) aset-aset nya. Seberapa besar komposisi terbaik antara utang dan ekuitas (pinjaman dan modal sendiri)? Kriterianya : sumber dana yang dipilih adalah yang paling murah biayanya.
3.       Manajemen Modal Kerja (Working Capital). Bagaimana mengelola keuangan perusahaan setiap harinya?

Dengan menjawab ketiga pertanyaan di atas, manajemen keuangan hendak mencapai tujuan perusahaan. Ditinjau dari sudut manajemen keuangan, tujuan perusahaan bukanlah memaksimalkan laba, meminimumkan biaya, atau memaksimalkan pangsa pasar melainkan memaksimalkan nilai sekarang dari saham perusahaan. Memaksimalkan harga saham berarti memaksimalkan kekayaan para pemegang saham. Tujuan ini dianggap paling berlaku karena dibuat untuk kepentingan terbaik dari pemegang saham. Dalam menghitung nilai sekarang digunakan arus kas bukan laba menurut pembukuan perusahaan dengan mempertimbangkan dimensi waktu (jumlah uang yang sama pada waktu berbeda, nilainya akan berbeda pula karena adanya nilai waktu dari uang). Di samping itu perlu dipertimbangkan faktor resiko dalam menghitung nilai saham.

Sedangkan tujuan manajemen perusahaan mungkin berbeda dengan tujuan dari para pemegang saham. Manajemen mungkin lebih tertarik kepada tambahan penghasilan yang besar, bagaimana ia bisa bertahan, kebebasan (ketidakterikatan) dan manajemen mungkin lebih fokus kepada pertumbuhan dan ukuran yang meningkat daripada meningkatkan kekayaan pemegang saham.

Masalah Keagenan (Agency Problem)

Pada saat perusahaan (usaha) masih kecil, umumnya pemilik melakukan berbagai tugas. Misalnya : sebagai bagian pembelian, merangkap bagian penjualan sekaligus menerima dan melakukan pembayaran. Dengan semakin besarnya usaha dan semakin banyak transaksi yang dilakukan oleh perusahaannya, pemilik tidak mungkin lagi mengerjakan segala sesuatunya sendiri. Sehingga ia pun mulai menggunakan tenaga dari luar (karyawan). Bahkan dengan semakin berkembangnya usaha (perusahaan) maka jumlah karyawan yang digunakan semakin banyak. Dengan demikian ia pun perlu mengangkap manager-manager untuk mengawasi pekerjaan dari para karyawan. Dengan demikian, pemilik harus membagi wewenangnya kepada para manager tersebut.  Karyawan dan manager tersebut berfungsi sebagai perantara (agen). Di satu pihak walaupun manfaat dari agen sangat dirasakan pemilik, namun di pihak lainnya, menggunakan agen juga memiliki dampak yang harus dipikirkan matang-matang oleh pemilik.  Dengan perkataan lain, penggunaan agen (managemen) tersebut menimbulkan masalah keagenan.

Yang dimaksud dengan masalah keagenan adalah konflik kepentingan yang timbul antara pemegang saham dengan agen yang digunakan. Agen (perantara) mungkin tidak berhasil memenuhi kepentingan terbaik dari pemegang sahamnya. Dengan digunakannya agen, timbul biaya keagenan yakni biaya yang timbul karena adanya perbedaann kepentingan antara pemegang saham dengan manajemen (agen) tersebut. Biaya keagenan terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsungnya merupakan pengeluaran perusahaan yang memberi manfaat (menguntungkan) pihak manajemen namun merupakan biaya bagi pemegang saham. Contoh : keanggotaan klub tertentu, biaya untuk mengawasi tindakan manajemen (seperti biaya audit). Sedangkan biaya tidak langsung merupakan peluang yang hilang karena manajemen tidak mengambil proyek yang beresiko namun menguntungkan karena ketakutannya kehilangan pekerjaan bila proyek tersebut gagal.

Untuk mengelola para manager (mengatasi masalah keagenan) , maka kepada para manager diberikan paket honorarium (kompensasi) yang menarik (managerial compensation). Pemberian insentif dapat digunakan untuk menyelaraskan kepentingan manajemen dengan pemegang saham. Untuk itu sistem insentif perlu dibuat secara hati-hati untuk memastikan sistem tersebut dapat mencapai tujuannya. Namun pengawasan atas jalannya perusahaan oleh manajemen tetap perlu dilakukan sehingga ancaman yang timbul akibat pengambilalihan perusahaan oleh manajemen dapat dihindarkan dan menghasilkan manajemen yang lebih baik.

Pasar Keuangan
Berbicara tentang nilai (harga) pasar dari saham perusahaan tidak lepas dari pembentukkan harga saham di pasar keuangan. Pasar keuangan yang dimaksud di sini adalah pasar modal. Di Indonesia pasar modal ini dikenal dengan nama Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasar modal selanjutnya dibagi menjadi :
1.       Pasar utama (primary market) yakni pasar dimana perusahaan menjual surat-surat berharganya  (umumnya bisa berbentuk saham atau obligasi) kepada masyarakat untuk pertama kalinya.
2.       Pasar sekunder (secondary market) yakni pasar dimana surat-surat berharga perusahaan diperjualbelikan.
Untuk memahami pasar modal di Indonesia dengan lebih baik dapat dilihat di laman (website) Bursa Efek Indonesia yakni http:\\idx.go.id. Pada laman ini dapat diperoleh data keuangan dari emiten (perusahaan yang sudah menjual surat-surat berharganya di pasar modal) secara cuma-cuma dan dapat digunakan untuk sebagai bahan untuk menyusun thesis mahasiswa.



Postingan populer dari blog ini

Jurnal Pembalik

Rangkuman Akuntansi Perusahaan Jasa