Mengevaluasi Estimasi Nilai Sekarang Neto (Evaluate Estimated NPV)
Mengevaluasi Estimasi Nilai Sekarang Neto (Net Present Value / NPV)
Nilai Sekarang Net (Net Present Value / NPV) dihitung dengan menggunakan harga pasar untuk mendapatkan arus kas di masa mendatang yang tidak pasti. Dengan demikian membuat proyeksi di masa mendatang rentan terhadap potensi kekeliruan. Sumber kekeliruan utama adalah praduga (bias) dan kealpaan. Estimasi Nilai Sekarang Neto memang merupakan perkiraan semata. Arus kas di masa mendatang yang tidak pasti ini disebut dengan Arus Kas Proyeksi atau Arus Kas Estimasi yakni harapan dari nilai rerata arus kas yang mungkin (jadi masih merupakan harapan alias bukan Arus Kas Sebenarnya).
Bila terdapat Nilai Sekarang Neto (NPV = nilai sekarang arus kas masuk dikurang nilai sekarang arus kas keluar) yang bertanda positf, maka kemungkinannya adalah :
1. Kita benar-benar memiliki proyek (investasi) yang baik (menguntungkan)
2. Kita telah melakukan kekeliruan dalam memperkirakannya.
Dan sebaliknya , NPV yang negative mencerminkan suatu proyek yang buruk (merugikan alias tidak layak) atau kita keliru dalam menghitung NPV.
Suatu proyek yang memiliki NPV positif merupakan tanda awal yang baik karena memiliki beberapa segi yang menguntungkan (pada pasar persaingan sempurna, laba bersih yang merupakan sumber NPV positif hanyalah nihil). Namun kita harus melihatnya secara lebih rinci, yakni dengan membuat ramalan atas tingkat resiko (seberapa peka NPV terhadap perubahan-perubahan dalam perkiraan arus kas. Semakin peka, semakin besar resikonya). Resiko ini berupa bahaya yang timbul dari membuat keputusan salah (menurunkan secara drastis nilai perusahaan) yang diakibatkan kekeliruan dalam meramal arus kas. Resiko ini dapat dikurangi jika kita mengamati secara sistematis area permasalahan umum yang mungkin timbul.
Analisis Skenario
Pada analisis ini , kita melihat apa yang akan terjadi terhadap NPV pada beberapa scenario arus kas yang berbeda. Analisa ini dimulai dengan membuat perhitungan pada kondisi dasar (base-case) yang paling mungkin tercapai lalu dihitung arus kas yang lebih rendah (lower-case) dan lebih tinggi (upper-case) dari kondisi tersebut. Skenario ini paling sedikitnya mencakup kondisi :
- Terbaik (best case) : pendapatan tinggi, biaya rendah
- Terburuk (worst case) : pendapatan rendah, biaya tinggi
- Perhitungan terhadap range kemungkinan terjadinya.
Kondisi terbaik dan terburuk tidak semestinya terjadi, namun kondisi ini masih mungkin terjadi.
Jika, dalam kebanyakan keadaan, arus kas proyeksi terdiskonto yang dihasilkan mampu menutupi pengeluarannya, maka kita memiliki keyakinan yang lebih tinggi bahwa Nilai Sekarang Neto (NPV) nya akan positif. Jika tidak, akan sulit untuk mengartikan scenario nya.
Contoh :
Sebuah proyek memerlukan investasi (initial cost) sebesar Rp 200 juta dengan umur ekonomis diperkirakan 5 tahun. Tidak ada nilai jual sisa (salvage value). Investasi tersebut akan disusutkan secara garis lurus, return (hasil) yang diharapkan sebesar 12% dan tarif pajak 34%. Adapun data penjualan (sales) dan biayanya (meliputi biaya tetap / FC dan variable cost / VC) sebagai berikut (dalam ribuan rupiah)
Base Lower Upper
Unit Sales 6.000 5.500 6500
Price per unit 80 75 85
VC per unit 60 58 62
FC per unit 50.000 45.000 55.000
Depresiasi 200.000 / 5 = 40.000
Tidak ada penambahan modal kerja yang diperlukan (NWC =0).
Jawab (dalam ribuan rupiah) :
Analisa Kasus Dasar (Base-Case)
Proyeksi Laba-Rugi
Sales 480.000
VC 360.000
FC 50.000
Depreciation 40.000
EBIT 30.000
Taxes 10.200
Net Income 19.800
Perhitungan Arus Kas nya sbb :
Tahun OCF NCS CFFA
0 -200.000 -200.000
1 59.800 59.800
2 59.800 59.800
3 59.800 59.800
4 59.800 59.800
5 59.800 59.800
NPV $15.565,62
IRR 15,1%
Catatan : OCF = Arus Kas Operasi = EBIT - Tax + Depreciation
NCS = Net Capital Spending = karena tidak ada nilai jual akhir = initial cost
NWS = tambahan modal kerja = 0
CFFA = Arus Kas dari Aset = OCF – NCS – NWC
Kondisi Terbaik (Best Case)
Proyeksi Laba Rugi
Sales 552.500
VC 377.000
FC 45.000
Depreciation 40.000
EBIT 90.500
Taxes 30.770
Net Income 59.730
Perhitungan Arus Kas nya sbb :
Tahun OCF NCS CFFA
0 -200.000 -200.000
1 99.730 99.730
2 99.730 99.730
3 99.730 99.730
4 99.730 99.730
5 99.730 99.730
NPV $159.504,33
IRR 40,9%
Kondisi Terburuk (Worst Case)
Proyeksi Laba Rugi
Sales 412.500
VC 341.000
FC 55.000
Depreciation 40.000
EBIT -23.500
Taxes -7.990
Net Income -15.510
Perhitungan Arus Kas nya sbb :
Tahun OCF NCS CFFA
0 -200.000 -200.000
1 24.490 24.490
2 24.490 24.490
3 24.490 24.490
4 24.490 24.490
5 24.490 24.490
NPV -$111.719,03
IRR -14,4%
Ringkasan Analisis Skenario (dalam ribuan rupiah kecuali IRR) :
__________________________________________________________
Skenario Net Income Arus Kas NPV IRR
__________________________________________________________
Dasar (Normal) 19.800 59.800 15.566 15,1%
Terburuk (Worst) -15.510 24.490 -111.719 -14,4%
Terbaik (Best) 59.730 99.730 159.504 40,9%
__________________________________________________________
Analisis Sensivitas
Dalam analisis sensitivitas, hanya satu variable yang berubah (sisanya dianggap tetap). Analisis ini merupakan bagian dari analisis skenario yang menghitung efek dari perubahaan beberapa variable tertentu atas NPV. Semakin besar perubahan NPV terkait dengan perubahan satu variable tersebut, makin besar resikonya atas variable tersebut, sehingga kita harus semakin banyak mengawasi proyeksinya.
Untuk melakukan analisis sensivitas, pertahankan semua proyeksi kecuali satu proyeksi; ubah proyeksinya dan lihat seberapa peka arus kas terhadap perubahannya (terutama untuk perubahan yang drastic). Pakailah kondisi terburuk atau terbaik untuk variable yang dipilih.
Base Lower Upper
Unit Sales 6.000 5.500 6500
Price per unit 80 75 85
VC per unit 60 58 62
FC per unit 50.000 45.000 55.000
Depresiasi 200.000 / 5 = 40.000
Tidak ada penambahan modal kerja yang diperlukan (NWC =0).
Analisa Kasus Dasar (Base-Case)
Proyeksi Laba-Rugi
Sales 480.000
VC 360.000
FC 50.000
Depreciation 40.000
EBIT 30.000
Taxes 10.200
Net Income 19.800
Analisa Sensivitas untuk Volume (kuantitas) Penjualan
Proyeksi Laba Rugi Base Lower Upper
Sales 480.000 440.000 520.000
VC 360.000 330.000 390.000
FC 50.000 50.000 50.000
Depreciation 40.000 40.000 40.000
EBIT 30.000 20.000 40.000
Taxes 10.200 6.800 13.600
NI 19.800 13.200 26.400
Arus Kas
Tahun Base Lower Upper
0 -200.000 -200.000 -200.000
1 59.800 53.200 66.400
2 59.800 53.200 66.400
3 59.800 53.200 66.400
4 59.800 53.200 66.400
5 59.800 53.200 66.400
NPV $15.565,62 -$8.225,91 $39.357,14
IRR 15,1% 10,3% 19,7%
Ringkasan Analisis Sensivitas dengan Mengubah Unit Penjualan
__________________________________________________________
Skenario Net Income Arus Kas NPV IRR
__________________________________________________________
Dasar (Normal) 6.000 59.800 15.566 15,1%
Terburuk (Worst) 5.500 53.200 -8.226 10,3%
Terbaik (Best) 6.500 66.400 39.357 19,7%
__________________________________________________________
Analisis Simulasi
Analisis simulasi merupakan perluasan analisis skenario dan sensivitas. Bahkan Simulasi Monte Carlo yang menggunakan fasilitas computer dapat menghitung ribuan kemungkinan hasil (ribuan scenario) berdasarkan distribusi kemungkinan yang ada dari setiap variable. Hasil dari distribusi kemungkinan untuk NPV dengan perkiraan kemungkinan memperoleh NPV yang positif. Hasil simulasi ini akan berguna bila memperhatikan kaitan antar variable. Tanpa menganalisa kaitan tersebut, maka akan dihasilkan keputusan yang keliru.
Dalam membuat sebuah keputusan, kita harus waspada (jangan sampai terjadi kelumpuhan analisis) yakni :
Saat ,mayoritas skenario menghasilkan NPV yang positif, kita akan merasa nyaman dalam menerima usulan proyek tersebut. Namun jika ada perubahan pada sebuah variable penting yang mengakibatkan NPV menjadi negatif, kita ingin meninggalkan proyek tersebut.